Belajar Membuat Konten Viral dari Founder DX Creative
Daniel Bennett tidak menunggu izin untuk berkarya—ia membangun kampanye dengan miliaran penayangan dari kursi asisten dan tidak pernah menoleh ke belakang. Kini, dengan lebih dari 700 ribu pengikut dan agensinya sendiri, KDX Creative, Daniel sedang menulis ulang aturan konten digital dengan humor, ketulusan, dan kerja keras.
Baik saat ia mengubah teman-temannya menjadi karakter viral, maupun membantu klien peraih Grammy tetap relevan secara budaya, karya Daniel membuktikan bahwa relatability bukan sekadar tren, melainkan strategi kreatif. Dengan insting, keaslian, dan dosis kekacauan yang sehat, ia membangun tim yang berjalan dengan kepercayaan, keberanian, dan ide-ide berani. Internet bergerak cepat, tetapi Daniel selalu memposting apa yang akan datang berikutnya.
1️⃣ Ceritakan perjalanan Anda dari asisten di TBWA Chiat Day menjadi kreator media sosial dengan lebih dari 700 ribu pengikut dan pendiri KDX Creative.
Sejak dulu saya menyukai Vine dan platform video pendek lainnya, dan saya tahu ingin terjun ke dunia kreator. Saat bekerja di TBWA Chiat, saya belajar bagaimana industri periklanan bekerja dari dalam. Saya terpesona bagaimana sebuah ide bisa bersatu dan dipresentasikan di media sosial.
Namun, saya juga menyadari bahwa saya tidak cocok dengan hierarki di dunia korporat. Sebagai asisten, ide saya jarang dilihat atau didengar, sehingga saya sering “menyelundupkan” ide ke dalam deck presentasi. Salah satunya adalah ide untuk Gatorade yang akhirnya menjadi kampanye TikTok terbesar mereka dengan lebih dari 1,1 miliar penayangan.
Saat itulah saya sadar untuk mengejar jalur ini, dan KDX Creative lahir. KDX adalah agensi kreatif sosial yang memproduksi beberapa konten paling viral di internet untuk artis dan brand favorit Anda, didukung oleh tim luar biasa di Kursza.
2️⃣ Bagaimana Anda mendefinisikan inovasi dalam konteks pembuatan konten media sosial, di mana keaslian dan relatability sering berseberangan dengan kebaruan?
Inovasi dalam pembuatan konten media sosial adalah menemukan keseimbangan antara menjadi relatable dengan tetap otentik pada diri sendiri.
Biasanya, hal ini tentang menemukan pengalaman sehari-hari yang paling relatable bagi audiens. Setiap momen yang saya alami—memalukan, lucu, sedih—pasti pernah dialami orang lain di media sosial. Hal ini memungkinkan audiens terhubung secara lebih dalam dengan kreator, sambil tetap terasa segar dan menarik.
3️⃣ Konten Anda fokus pada universalitas pengalaman. Metodologi apa yang Anda terapkan di KDX Creative untuk menghasilkan ide yang seimbang antara universalitas dengan identitas brand unik klien Anda?
Cara termudah menghasilkan ide kreatif yang relevan adalah memahami tone of voice klien: apa yang mereka anggap lucu, menghibur, dan kata-kata yang mereka gunakan sehari-hari.
Saya berasal dari dunia brand yang biasanya menggunakan 100 halaman tone of voice deck. Di KDX, kami telah menyederhanakannya menjadi satu slide—pemahaman umum tentang bagaimana menampilkan setiap artis dan brand di media sosial secara otentik.
4️⃣ Kejenuhan kreatif sering terjadi dalam produksi konten digital. Apa praktik atau ritual spesifik yang Anda terapkan untuk menjaga momentum kreatif bagi diri Anda dan tim?
Ambil jeda. Kita terlalu sering berada di ponsel, dan terkadang cara terbaik untuk recharge kreativitas adalah melakukan sesuatu di luar scrolling.
Bagi saya, ini berarti berlari atau melakukan aktivitas fisik. Keluar rumah, berjalan, dan kreativitas akan mengikuti.
5️⃣ Tren media sosial berkembang sangat cepat. Kerangka analisis atau teknik observasi apa yang Anda gunakan untuk mengidentifikasi pola tren sebelum mencapai puncak?
Tim kami melakukan banyak monitoring tren, menganalisis akun media sosial setiap klien, dan melihat bagaimana konten mereka dapat dihubungkan dengan tren jangka panjang dan pendek.
Kami juga menganalisis percakapan dan kata kunci untuk melihat apa yang mengalihkan fokus audiens. Namun, di KDX, kami tidak hanya mengejar tren untuk views semata; kami memilih tren yang mudah dieksekusi dan sesuai dengan tone of voice klien secara otentik.
6️⃣ Ketika bekerja dengan artis dan brand besar, apa tantangan terbesar saat mendorong pendekatan inovatif sambil tetap menghormati persona publik mereka?
Tantangan terbesarnya adalah perubahan dalam konten. Kolaborasi dan komunikasi adalah kunci untuk membangun kepercayaan antara KDX Creative dan klien.
Banyak klien merasa khawatir untuk mengambil risiko dalam pembuatan konten dan takut audiens mereka tidak menyukainya. Tugas kami adalah melakukan riset, memahami apa yang dicari audiens mereka, dan membangun konten dari sana. Intinya, ini semua tentang kepercayaan.
7️⃣ Pernahkah Anda mengadaptasi strategi dari industri di luar media sosial atau musik yang mengubah pendekatan Anda di KDX Creative?
Bukan momen tertentu, tetapi segala sesuatunya selalu kembali pada kepercayaan. Klien mempercayai tim kami untuk menerapkan strategi, dan sering kali hal ini memerlukan keberanian untuk mengambil risiko. Tanpa kepercayaan, proses kami tidak akan berjalan.
8️⃣ Anda menciptakan “karakter sitcom” dari teman-teman Anda di kehidupan nyata. Bagaimana pendekatan naratif ini membentuk budaya organisasi di KDX Creative, dan bagaimana Anda mendorong pemikiran inovatif dalam tim?
Dengan menciptakan karakter yang menyenangkan dan out of pocket, kami dapat membuat konten yang lebih menarik. Ini membantu tim membangun budaya kreativitas dan inovasi.
Setiap orang penting dan membawa kepribadiannya ke cara kerja kami. Kami mendorong diskusi terbuka agar setiap anggota tim merasa nyaman berbagi ide, tak peduli seaneh apa pun ide tersebut. Sesi brainstorming adalah keunggulan KDX Creative dalam membedakan diri dari kompetitor. Tidak ada hierarki di sini—jika Anda memiliki ide bagus, utarakan, dan jika tim setuju, kami akan mengeksekusinya.
9️⃣ Melihat evolusi platform sosial dan keterlibatan audiens, bagaimana KDX Creative memposisikan diri untuk tetap menjadi pemimpin dalam storytelling digital yang otentik?
Di KDX Creative, kami memposisikan diri di garis depan storytelling digital otentik dengan menjadi one-stop shop untuk semua kebutuhan konten kreator dan brand.
Kemitraan terbaru kami dengan Kursza, pemimpin dalam produksi inovatif, memungkinkan kami berkembang dengan cara yang belum pernah kami bayangkan. Kini kami dapat memproduksi segalanya, mulai dari TikTok hingga iklan TV, membantu kami tetap unggul dalam membuat konten unik, menarik, dan dapat diandalkan di semua platform.
Alih-alih memiliki lima vendor berbeda untuk satu proyek, kini cukup satu, dan satu ini dapat menangani semua yang Anda butuhkan.
📌 Data Pendukung Tren
✅ Konten relatable terbukti meningkatkan engagement 52% lebih tinggi dibanding konten generik (HubSpot Social Trends, 2025).
✅ 64% audiens Gen Z lebih suka brand yang membuat konten dengan personality yang menyenangkan dan “berani berbeda” (Sprout Social, 2025).
✅ Konten video pendek mendominasi >80% konsumsi media sosial global (Cisco, 2025).
Wawancara Bersama Daniel Bennett, Founder DX Creative (Usia 28 Tahun)
Grace Mahas