Printful vs. Printify: Mana yang Lebih Cocok untuk Bisnismu?
Setiap bisnis punya kebutuhannya sendiri. Termasuk saat memilih platform print-on-demand (POD). Semua kembali ke produk apa yang kamu mau jual, berapa budgetmu, dan di mana pelangganmu berada.
Dan kabar baiknya, memulai bisnis online itu bisa langsung hari ini. Gratis.
Kenalan Dulu dengan Printful dan Printify
Kalau kamu sedang riset bisnis POD, mungkin dua nama ini sudah sering kamu dengar: Printful dan Printify.
Dua raksasa POD di Amerika Serikat ini sering jadi pintu masuk pebisnis yang ingin menjual produk custom tanpa ribet stok dan produksi.
Tapi, mana yang paling cocok untuk membesarkan tokomu?
Apa Itu Print-on-Demand?
Dengan model POD, perusahaan seperti Printful dan Printify yang akan menangani produksi, penyimpanan, dan pengiriman pesanan.
Tugasmu? Fokus ke desain dan pemasaran.
Produk hanya akan diproduksi setelah ada pesanan masuk. Jadi kamu tidak perlu keluar modal besar untuk stok barang di awal. Hemat biaya, hemat tenaga, tapi tetap bisa jualan banyak produk custom di tokomu.
Salah satu contohnya, Raven Gibson, founder Legendary Rootz, menggunakan POD untuk meluncurkan bisnis apparel yang mengangkat dan memberdayakan perempuan kulit hitam di Amerika.
Dengan POD, Raven bisa uji coba desain tanpa takut rugi karena harus produksi massal dulu.
Printful vs. Printify: Apa Bedanya?
Keduanya memang sama-sama andalan di dunia POD, tapi mereka punya perbedaan penting:
1️⃣ Proses Produksi
Printful memiliki fasilitas produksi sendiri (5 pusat pemenuhan pesanan).
Printify menggunakan jaringan 100+ partner percetakan di 12 negara.
2️⃣ Pilihan Produk
Printful punya katalog 388 produk.
Printify lebih luas dengan 1.300+ produk, cocok kalau kamu mau jual produk yang sangat spesifik.
Namun, Printful biasanya menyediakan lebih banyak variasi dalam kategori tertentu.
3️⃣ Kustomisasi Produk
Dua-duanya mendukung:
- Direct-to-film printing
- Direct-to-garment printing
- Sublimasi
- All over print
- Bordir
Untuk bordir, Printful punya opsi tanpa batasan warna dengan teknologi digital printing.
Keduanya juga mendukung branding bisnis: label leher custom, packaging bermerek, dan sisipan kemasan, agar bisnismu tampil profesional dan konsisten saat unboxing.
4️⃣ Kualitas Cetak
Printful unggul dalam konsistensi kualitas karena semua produksi dikelola sendiri, standar tinta, mesin, dan benangnya sama.
Printify punya kualitas yang lebih variatif karena bergantung pada partner cetaknya.
Raven Gibson selalu menekankan untuk minta sampel produk sebelum mulai jualan, agar kamu tahu kualitas produk sesuai ekspektasi pelangganmu.
5️⃣ Harga
Keduanya punya paket gratis dan berbayar.
- Printful: $25/bulan (Growth Plan)
- Printify: mulai $30/bulan (Premium Plan)
Harga per produk biasanya Printify lebih murah. Contohnya, sweater Gildan mulai dari $13 (Printify) vs $14 (Printful).
6️⃣ Integrasi dengan Platform
Dua-duanya terintegrasi dengan Shopify.
Printful mendukung 19 marketplace & ecommerce (lebih luas), sedangkan Printify mendukung 10 platform.
Keduanya mendukung integrasi TikTok dan eBay, tapi TikTok Shop Printify hanya tersedia di AS.
Bagi Raven, integrasi dengan Shopify sangat penting agar ide, produk, dan sistem penjualanmu saling terhubung tanpa ribet.
Jadi, Mana yang Cocok untuk Bisnismu?
✅ Pilih Printful jika kamu ingin konsistensi kualitas, kontrol penuh branding, dan variasi yang stabil di kategori tertentu.
✅ Pilih Printify jika kamu ingin pilihan produk super luas dengan harga lebih kompetitif untuk memaksimalkan margin keuntungan.
Tidak ada yang mutlak lebih baik. Yang ada, mana yang paling cocok untuk visimu, anggaranmu, dan pelangganmu.
Karena pada akhirnya, bisnis POD bukan hanya soal jualan kaos dengan desainmu sendiri, tapi juga tentang membangun merek yang unik, berkesan, dan menguntungkan secara berkelanjutan.